Minggu, 02 Oktober 2016

Pantai Pemuteran, Bali, Indonesia



Pantai Pemuteran, Bali, Indonesia

 Di bagian utara Pulau Bali, terdapat sebuah desa kecil di pinggir pantai. Semua orang menyebutnya dengan Desa Pemuteran. Desa ini dulunya adalah desa yang tandus dengan penduduk yang bermata pencaharian sebagai seorang nelayan. Di tahun 80-an, orang - orang Desa Pemuteran Bali yang bekerja sebagai nelayan selalu mencari ikan dengan merusak terumbu karang. Mereka menggunakan bom ikan untuk menangkap ikan secara masal tanpa peduli dengan lingkungan terumbu karang.

 Adalah seorang tokoh masyarakat yang bernama I Gusti Agung Prana yang mulai sadar betapa pentingnya lingkungan terumbu karang di Desa Pemuteran Bali. Beliau mulai mengajarkan masyarakat betapa pentingnya lingkungan bagi manusia terutama lingkungan di bawah laut. Berkat kerja keras beliau, perlahan - lahan masyarakat mulai sadar dengan tindakan mereka yang salah dalam menangkap ikan.

Kemudian seiring dengan berjalannya waktu, Desa Pemuteran Bali ini dikenal sebagai desa wisata yang sangat indah dan menawan. Hasil kerja keras yang tidak sia - sia dari I Gusti Agung Prana dalam memelihara lingkungan sekitar desanya.

Desa Pemuteran Bali

Berbeda halnya dengan objek wisata lainnya di Bali yang sangat riuh dengan kunjungan wisatawan yang memadati kawasan wisata seperti di Pantai Kuta atau di GWK (Garuda Wisnu Kencana). Di Desa Pemuteran, kawasan wisatanya sangatlah sepi, bukannya sepi dari wisatawan melainkan sepi dari riuhnya suasana perkotaan.

Di desa ini hanya ada beberapa tempat penginapan kecil berbentuk pondok namun memiliki halaman yang luas. Kebanyakan orang - orang yang menginap disana adalah orang - orang dari manca negara. Desa ini memiliki adat istiadat yang masih sangat kental, karena investor yang ingin membuat sebuah penginapan disana harus mentaati sebuah peraturan yang tak tertulis dalam hal pembangunan sebuah penginapan.

Bagi anda yang ingin melumpuhkan sejenak syaraf - syaraf dan otot - otot tubuh anda melalui meditasi, tempat ini merupakan tempat yang sangat tepat. Di beberapa penginapan juga menyediakan fitur meditasi bagi para pengunjungnya. Kebanyakan mereka yang bermeditasi adalah kalangan lansia yang mungkin ingin melewati masa pensiunnya di tempat - tempat yang tenang.

Untuk menuju ke tempat ini anda harus menempuh jarak sekitar 200km dari Kota Denpasar atau selama empat jam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar