Minggu, 22 Mei 2016

Pantai Lovina (Lovina Beach)



Bali tidak hanya sekedar Kuta ataupun Sanur dan Seminyak. Beranjak ke utara, anda akan menemukan Pantai Lovina yang letaknya sekitar 9 kilometer dari Kota Singaraja, tepatnya di Desa Kalibukbuk, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng, Bali.

Pantai Lovina tidak kalah cantik dari pantai - pantai lain di Pulau Dewata. Hanya saja, pasirnya berwarna hitam asli tidak seperti pantai di Bali pada umumnya. Ombak di bibir pantai pun relatif tenang dan bersahabat sehingga memungkinkan pengunjung berwisata ke tengah laut dengan perahu nelayan.

Atraksi yang paling dicari dari Pantai Lovina adalah pertunjukan lumba - lumba hidung botol (Tursiops truncatus). Anda dapat menyaksikan hewan pintar tersebut melompat - lompat di lautan lepas bersama kelompok mereka. Biasanya mereka muncul pada pagi hari ketika Matahari baru mulai menyingsing.

Desa Kalibukbuk sendiri terletak di dekat pantai berbentuk teluk sehingga pemandangannya cukup indah. Dahulu desa ini dijadikan pelabuhan sehingga tak mengherankan jika begitu ramai dengan perdagangan dan pertukaran budaya. Laut Lovina pun tak kalah mempesona, terdapat bunga - bunga karang indah dan ikan yang bervariasi.

Sejarah Lovina tidak bisa lepas dari sosok Anak Agung Panji Trisna yang pernah mengelilingi Eropa dan Asia. Ia tertarik dengan cara hidup dan kondisi penduduk di Bombay, India, yang membuatnya berpikir untuk menerapkan wawasannya pada pembangunan masyarakat di Kabupaten Buleleng.

Kembali dari luar negeri pada 1953, Anak Agung Panji Trisna segera menyatakan aspirasinya dan mulai membangun sebuah pondok bernama Lovina di tanah miliknya. Tempat ini berupa penginapan yang dilengkapi 3 kamar tidur dan restoran di pinggir laut, sangat bermanfaat bagi mereka yang ingin berlibur.

Lovina berasal dari kata "Love" yang berarti "Cinta", dan "Ina" yang dalam bahasa Bali berarti "Ibu", sehingga namanya merujuk pada arti: "Cinta Ibu Pertiwi". Nama Lovina sempat tidak boleh digunakan karena dianggap tidak dikenal di Bali. Karena itu, pengusaha selanjutnya pernah menggunakan nama - nama seperti Manggala, Krisna, Angsoka, Nirwana dan masih banyak lagi.

Akhirnya setelah dunia pariwisata Bali Utara berkembang, permintaan pebisnis dan agen perjalanan menginginkan nama Lovina kembali. Dari semula hanya nama sebuah penginapan, kini Lovina diabadikan menjadi nama pantai cantik yang menaungi sekitar 6 desa asli.

Saat anda berkunjung ke Pantai Lovina nikmatilah seafood di restoran Lesehan Tanjung Alam Lovina yang memiliki menu ikan bakar yang sangat lezat. Ada juga warung - warung makan yang menjual makanan khas seperti nasi jinggo sapi, yang bisa ditemukan di sekitar Jalan Ahmad Yani. Waroeng Lovina di Jalan Ampera direkomendasikan bagi anda penggemar makanan khas Bali namun dengan harga yang lebih terjangkau.

Di sepanjang pinggir Pantai Lovina anda akan disuguhkan oleh toko - toko souvenir yang menjual pakaian renang, kasu, dan aksesoris dari bebatuan. Tapi yang paling unik di sini adalah patung lumba - lumba yang terbuat dari kayu. Beberapa patung bahkan dibuat khusus dari kayu Eboni.

Perlu diingat bahwa tidak ada yang menjamin 100 persen lumba - lumba akan muncul, semuanya tergantung dari faktor alam. Jika cuaca cerah maka lumba - lumba akan lebih tertarik untuk muncul ke permukaan. Dengan demikian, bulan April - Oktober selama musim kemarau merupakan saat yang tepat untuk berkunjung ke Pantai Lovina. Selain itu, karena membutuhkan waktu yang pagi sekali untuk melihat lumba - lumba, anda disarankan untuk menginap di sekitar Lovina.

Kalau anda hendak menuju Pantai Lovina dari Denpasar anda setidaknya harus menempuh waktu sekitar 2 jam dan kondisi jalan berkelok - kelok. Anda juga bisa menggunakan jalur alternatif yaitu lewat jalur Gilimanuk menuju Lovina, rute ini relatif lurus dan nyaman namun membutuhkan waktu 4 jam.





Source:
http://www.indonesia.travel/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar