Minggu, 22 Mei 2016

Pura Besakih



Terletak di bagian barat lereng Gunung Agung dan disebut sebagai pura Hindu terbesar di Bali. Pura Besakih terletak di daerah luas, menawarkan kepada anda pemandangan indah dan bangunan pura menawan yang mengeliling komplek Pura ini.

Candi Besakih terletak di Desa Besakih, di bagian timur Bali. Nama Besakih berasal dari kata "Basuki", diambl dari kata "Wasuki" yang berarti "Keselamatan" dalam bahasa Sansekertanya. Sedangkan, dalam mitologi "Samudramanthana", nama "Besuki" sebenarnya mengacu pada "Naga Besukian", yang mendiami Gunung Agung, gunung berapi utama di Bali.

Komplek Pura besar ini telah dianggap sebagai tempat suci sejak zaman kuno. Berdasarkan catatan prasasti kuno 1007 Masehi. Diketahui bahwa sejak abad ke - 15, Besakih dianggap sebagai pusat candi Hindu di Bali.

Candi Besakih, juga dikenal sebagai Pura Penataran Agung adalah tempat ibadah utama Hindu di Pulau Bali. Merupakan komplek yang terdiri dari 22 candi di pegunungan paralel. Komplek ini mengekspresikan kepercayaan penting dari orang Bali yang dikenal sebagai Tri Hita Kirana, yang berarti bahwa kehidupan di bumi harus dijalani dan disimpan dalam keseimbangan dan harmoni antara manusi dan Tuhan, manusia dan sesamanya, serta manusia dan lingkungan alam.

Selama bulan purnama, masyarakat Bali dan peziarah berbondong - bondong ke Pura. Selama festival "Odalan", Pura akan dihias dengan indahnya. "Odalan" dirayakan setiap hari ke - 210.

Di tempat ini pun terdapat banyak warung pinggir jalan di sepanjang jalan setapak sebelum anda mencapai pintu gerbang komplek Pura. Anda tidak perlu meminta potongan harga, karena harga yang ditawarkan sangat wajar. Anda juga dapat membeli beberapa suvenir khas Bali untuk anggota keluarga atau orang yang anda cintai. Bali terkenal dengan kerajinan tangannya yang unik, lukisan, patung dan ukiran. Ada juga banyak pedagang kaki lima yang menjual pernak - pernik dan kerajinan Pura.

Pura Besakih sangat mudah dicapai dari semua penjuru Bali. Anda bisa tinggal di mana saja di pulau dan mengunjungi kuil. Di seluruh Bali ada berbagai pilihan akomodasi, dari hotal super mewah sampai penginapan yang lebih terjangkau. Juga memungkinkan untuk tinggal bersama penduduk setempat.

Besakih adalah candi yang luar biasa, lihatlah candi dari jarak jauh maka anda dapat menyaksikan sebuah komplek candi seperti piramida yang mengesankan, membentang hingga ke gunung, dengan Gunung Agung sebagai latar belakangnya yang dramatis. Pemandangan menakjubkan adalah pada pagi hari di mana cahaya mentari pagi menyinari komplek Pura dan saat Matahari terbenam. Pura ini juga di hiasi dengan ornamen bergaya Bali, tangga Pura, berhala batu suci, dan ukiran batu. Sebelum menjelajahi Pura ini, anda harus menyewa dan memakai sarung di pintu masuk utama kuil untuk menghormati tradisi Bali, karena Pura Besakih adalah tempat ibadah yang suci. Sarung dan selempang adalah pakaian khusu orang Bali saat Berdoa di kuil.

Ketika anda mencapai area komplek, anda akan melihat Pura pertama di sebelah kiri. Pura ini adalah bait suci yang didedikasikan untuk nenek moyang kerajaan yang dikenal sebagai Pura Dalem Puri. Orang Bali menyimpan abu Ngaben di dalam Pura ini. Dari sini, berjalan menaiki tangga yang akan membawa anda ke Pura Penataran Agung.

Penduduk setempat percaya bahwa Pura Penataran Agung adalah pusat dari pengabdian kepada para dewa. Di samping candi utama ada dua candi penting lainnya, yaitu Pura Kiduling Kreteg di sebelah kanan dan Pura Batu Madeg di kiri.

Warna - warna kain pada Pura didedikasikan untuk Sang Pencipta, yang mewakili Trinitas Hindu. Bendera putih didedikasikan untuk candi Siwa (Pura Penataran Agung), banner merah adalah candi Brahma (Pura Kiduling Kreteg), sedangkan banner hitam adalah bait Wisnu (Pura Batu Mandeg). Bila sedang tidak ada festival di Pura ini, pengunjung mungkin diperbolehkan masuk ke dalam melihat - lihat candi. Jika anda ingin menjelajahi bagian Pura yang lebih terpencil, pegilah menuju Pura Pengubengan, yang terletak sekitar 2 kilometer di ujung utara komplek.

Pura Besakih terbuka untuk pengunjung sepanjang tahun selama jam buka resmi antara 08:00 sampai dengan 17:00. Biaya masuk adalah Rp.10.000,00 ditambah biaya parkir Rp. 1.000,00 biaya penggunaan kamera Rp.1.000,00 dan menggunakan video Rp.2.500,00. Jika anda yang belum pernah ke Pura Besakih, anda mungkin ingin menyewa pemandu, yang akan membantu menunjukkan area sekitar Pura. Biaya pemandu sekitar Rp.175.000,00. Namun, jika anda tidak merasa perlu untuk menyewa pemandu, anda juga bisa berkeliling sendiri.

Siapkan diri anda dengan sepasang sepatu yang nyaman, kacamata hitam, topi dan t - shirt. Disarankan untuk mengajak seseorang teman yang tinggal di Bali untuk menemani anda atau menyewa pengemudi mengunjungi Pura Besakih di siang hari. Apabila anda mendapat masalah silahkan melapor ke penjaga Pura.

Untuk mencapai komplek Pura, anda harus berjalan di sebuah jalan setapak sekitar 200 meter. Di kedua sisi jalan, anda akan menikmati pemandangan yang indah, dan merasakan angin menerpa kulit dan rambut anda dalam perjalanan ke kuil. Jika tidak, anda dapat memilih untuk menyewa sepeda motor yang ditawarkan oleh penduduk setempat.

Candi ini sangat mudah ditemukan, karena kebanyakan orang tahu Pura ini sebagai salah satu tujuan wisata terbaik di Bali. Ada beberapa titik awal yang dapat anda pilih. Dari Kuta, dibutuhkan sekitar 2 jam untuk sampai di sini, yang terhubung ke Bypass Kusamba di Tohpati. Lalu pergi ke utara sampai anda menemukan tanda jalan menuju Besakih dan setelah beberapa kilometer berbelok ke utara.

Jika anda tinggal di sekitar Klungkung, maka Besakih berjarak sekitar 20 kilometer di utara kota. Gunakan Bemo, Bus umum berukuran kecil yang akan membawa anda ke Besakih dari Klungkung. Bemo sering berangkat pada pagi hari dan disarankan untuk berganti bemo di Rendang, pertengahan antara Klungkung dan Besakih.

Jika anda datang dari utara Denpasar dengan mobil jarak yang ditempuh adalah sekitar 25 kilometer. Namun, jika anda tinggal di bagian timur Bali seperti di Tirta Gangga, Candidasa atau Amed, anda dapat mencapai Besakih dengan mengambil jalan pedalaman yang lebih kecil dari Karangasem. Jalur ini akan membawa anda ke perempatan antara Besakih dan Klungkung di Rendang, kemudian berbelok ke kanan untuk mencapai Pura Besakih.

Selama satu jam perjalanan anda, anda akan menikmati pemandangan indah dalam perjalanan melalui hutan, desa dan sawah. Jika anda ingin berhenti sesaat di salah satu desa, anda akan melihat bagaimana penduduk setempat hidup, dan belajar sedikit tentang rumah mereka yang unik.

Source:
http://www.indonesia.travel/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar